Selasa, 09 Desember 2014

Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong



Pada dasarnya manusia mempunyai sifat-sifat yang sudah bawaan dari lahir, tapi ada pula yang timbul dari keadaan dan lingkungan hidup dimana dia tinggal.  Karakter atau sifat dasar manusia memang berbeda-beda setiap orang.  Dikatakan baik apabila dia mempunyai sifat yang tidak mengganggu dan merusak  lingkungan, bisa secara moril maupun materil.  Juga diantara sesama manusia tidak terjadi saling benturan dan bentrokan secara fisik maupun secara psikhis.  Ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan lingkungan sosial dimana terdapat tempat tinggal komunitas warga atau kelompok masyarakat.  

Dari sekian banyak sifat-sifat manusia, kita mengenal adanya sifat yang baik dan sifat buruk.  Semua sifat itu tampak apabila seseorang berada di tengah lingkungan banyak orang.  Sehingga  apabila sifat buruk itu muncul maka sekonyong-konyong orang banyak akan menilai tidak baik bahkan langsung tidak menyukainya.  Tapi apabila itu hal yang baik, tidak akan terjadi sesuatu hal yang luar biasa dan dianggapnya suatu hal yang lumrah.

Salah satu sifat yang dianggap buruk adalah sifat sombong atau angkuh.  Sifat ini biasanya dimiliki orang yang merasa dirinya lebih dari orang lain seperti takabur ataupun riya.  Misalnya merasa mempunyai kelebihan materi, ilmu, keterampilan, uang dan sebagainya.  Disamping itu menganggap rendah orang lain yang dianggap kurang darinya.  Ini biasanya ditunjukkan dengan tingkah laku yang menyinggung perasaan orang lain dan perkataan yang kurang enak didengar.  Bagi sebagian orang memang ada yang tidak peduli dengan apa yang dilakukan orang seperti itu.  Kadang juga itu tidak menjadikan suatu hal yang mengganggu, tapi bagi suatu komunitas masyarakat menjadi gunjingan dan dianggapnya mempunyai tabiat yang jelek.  

Nah ini semua memang pernah terjadi kepada semua orang, karena apapun yang ada pada diri manusia pasti ada kelebihan dan kekurangan, tergantung bagaimana kita memanfaatkan kelebihan-kelebihan kita.  Setiap orang pasti pernah mengagung-agungkan diri sendiri dengan kelebihan yang dimilikinya, tapi ada yang berlebihan dan ada pula yang wajar-wajar saja.  Biasanya yang berlebihan itu yang dikatakan sombong dan merasa diri paling wah diantara orang-orang sekitar.

Merasa diri lebih dan menganggap rendah orang lain, sikap egois atau arogan, tidak ramah di lingkungan sekitar, petantang-petenteng merasa diri jago, merupakan contoh-ontoh sifat dan sikap sombong yang ada pada diri manusia.  Semuanya terjadi begitu saja sesuai dengan keadaan dan situasi orang-orang lingkungan sekitar.  Tapi dibalik itu apabila kita mau membiasakan bijak dan merendah dalam setiap masalah, maka semua sifat-sifat sombong itu bisa dihindari.

Dan lebih jelasnya saya coba menjabarkan cara untuk menjauhi sifat-sifat sombong sebagai berikut:
1.   Harus senantiasa sadar bahwa segala yang ada pada manusia adalah semua pemberian dan ciptaan Allah Swt.  Disamping harus bersyukur dari segala anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dengan jalan selalu beribadah kepada-Nya, karena siapa orang yang tidak mau menyembah kepada-Nya maka itulah salah satu tanda orang yang sombong dimuka bumi ini.  Dengan begitu setiap kita merasa memiliki kelebihan harus ingat bahwa semua adalah hanya titipan yang harus dipelihara dengan baik.   Manusia hanyalah makhluk yang cuma singgah di dunia ini, sebelum menginjak ke alam baqa.  Dan rasanya tidak ada yang perlu disombongkan, karena sebenarnya manusia itu tidak punya apa-apa, apabila sudah waktunya menghadap Sang Ilahi maka semua yang dimiliki di dunia ini tidak akan dibawa ke alam kehidupan selanjutnya.

2.   Coba dibiasakan introspeksi diri dalam setiap mengerjakan sesuatu, pasti semua ada kekurangan yang perlu diperbaiki.  Itu tandanya manusia tidak mempunyai kesempurnaan dalam setiap hal.  Apabila dihubungkan dengan kemampuan manusia dalam membuat sesuatu, rasanya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan semua ciptaan Allah Swt.  Makanya perlu koreksi diri dan terus memperbaiki kualitas potensi dengan selalu belajar juga dari kemampuan orang lain lingkungan sekitar.

3. Diusahakan selalu menghargai keberadaan orang lain, jangan pernah meremehkan atau merendahkan orang lain dalam segala hal, karena itu yang akan memancing kesombongan dan merasa diri lebih dari yang lain.   Perbedaan kaya-miskin, pintar-bodoh, besar-kecil, rupawan-jelek, bukan berarti harus merasa diri bangga dan diagung-agungkan.  Tapi harus disyukuri dan dipelihara sebagai amanat yang harus dijaga.  

4.  Dalam semua pergaulan harus menjaga pembicaraan dan perilaku, seperti merasa diri paling bisa, merasa diri punya ilmu kanuragan, sering menepuk dada, merasa paling berjasa, merasa paling berhasil, menandakan bahwa dirinya paling hebat dan sebagainya.  Hal itu akan memberi kesan kepada orang lain seorang yang besar kepala dan takabur.  Sebenarnya itu pula cikal bakal dari yang dikatakan sombong atau arogan.  

5.  Buatlah roman mimik yang ramah, selalu menyapa orang lain ketika ketemu bilamana perlu bersalaman, buat orang di sekitar merasa nyaman, berusaha antusias untuk menjawab apabila ada orang lain yang bertanya apapun.  Semua itu merupakan tata cara pergaulan yang membuat semua orang merasa damai dan kekeluargaan.  Tidak tertutup kemungkinan segala perselisihan, bentrokan, bahkan jotos-jotosan antar sesama manusia akan bisa diminimalisir dengan tata krama seperti itu.  

Apabila semua orang  mau melakukan seperti yang dijabarkan di atas, maka insya Allah akan terdapat keselarasan dari segala tingkatan pergaulan di masyarakat.  Karena sifat dan sikap sombong merupakan jiwa manusia yang tidak disukai oleh Allah Swt dan juga oleh manusia lainnya.  Marilah kita semua untuk senantiasa bijaksana dan selalu rendah hati terhadap sesama manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar