Pada dasarnya manusia mempunyai
sifat-sifat yang sudah bawaan dari lahir, tapi ada pula yang timbul dari
keadaan dan lingkungan hidup dimana dia tinggal. Karakter atau sifat dasar manusia memang
berbeda-beda setiap orang. Dikatakan
baik apabila dia mempunyai sifat yang tidak mengganggu dan merusak lingkungan, bisa secara moril maupun
materil. Juga diantara sesama manusia
tidak terjadi saling benturan dan bentrokan secara fisik maupun secara psikhis. Ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan
lingkungan sosial dimana terdapat tempat tinggal komunitas warga atau kelompok
masyarakat.
Dari sekian banyak sifat-sifat
manusia, kita mengenal adanya sifat yang baik dan sifat buruk. Semua sifat itu tampak apabila seseorang
berada di tengah lingkungan banyak orang.
Sehingga apabila sifat buruk itu
muncul maka sekonyong-konyong orang banyak akan menilai tidak baik bahkan
langsung tidak menyukainya. Tapi apabila
itu hal yang baik, tidak akan terjadi sesuatu hal yang luar biasa dan
dianggapnya suatu hal yang lumrah.
Salah satu sifat yang dianggap
buruk adalah sifat sombong atau angkuh.
Sifat ini biasanya dimiliki orang yang merasa dirinya lebih dari orang
lain seperti takabur ataupun riya.
Misalnya merasa mempunyai kelebihan materi, ilmu, keterampilan, uang dan
sebagainya. Disamping itu menganggap
rendah orang lain yang dianggap kurang darinya.
Ini biasanya ditunjukkan dengan tingkah laku yang menyinggung perasaan
orang lain dan perkataan yang kurang enak didengar. Bagi sebagian orang memang ada yang tidak
peduli dengan apa yang dilakukan orang seperti itu. Kadang juga itu tidak menjadikan suatu hal
yang mengganggu, tapi bagi suatu komunitas masyarakat menjadi gunjingan dan
dianggapnya mempunyai tabiat yang jelek.
Nah ini semua memang pernah terjadi
kepada semua orang, karena apapun yang ada pada diri manusia pasti ada
kelebihan dan kekurangan, tergantung bagaimana kita memanfaatkan kelebihan-kelebihan
kita. Setiap orang pasti pernah
mengagung-agungkan diri sendiri dengan kelebihan yang dimilikinya, tapi ada
yang berlebihan dan ada pula yang wajar-wajar saja. Biasanya yang berlebihan itu yang dikatakan
sombong dan merasa diri paling wah diantara orang-orang sekitar.
Merasa diri lebih dan menganggap
rendah orang lain, sikap egois atau arogan, tidak ramah di lingkungan sekitar,
petantang-petenteng merasa diri jago, merupakan contoh-ontoh sifat dan sikap
sombong yang ada pada diri manusia. Semuanya
terjadi begitu saja sesuai dengan keadaan dan situasi orang-orang lingkungan
sekitar. Tapi dibalik itu apabila kita
mau membiasakan bijak dan merendah dalam setiap masalah, maka semua sifat-sifat
sombong itu bisa dihindari.
Dan lebih jelasnya saya coba menjabarkan cara untuk menjauhi sifat-sifat
sombong sebagai berikut:
1. Harus senantiasa
sadar bahwa segala yang ada pada manusia adalah semua pemberian dan ciptaan
Allah Swt. Disamping harus bersyukur
dari segala anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dengan jalan selalu beribadah
kepada-Nya, karena siapa orang yang tidak mau menyembah kepada-Nya maka itulah
salah satu tanda orang yang sombong dimuka bumi ini. Dengan begitu setiap kita merasa memiliki
kelebihan harus ingat bahwa semua adalah hanya titipan yang harus dipelihara
dengan baik. Manusia hanyalah makhluk
yang cuma singgah di dunia ini, sebelum menginjak ke alam baqa. Dan rasanya tidak ada yang perlu
disombongkan, karena sebenarnya manusia itu tidak punya apa-apa, apabila sudah
waktunya menghadap Sang Ilahi maka semua yang dimiliki di dunia ini tidak akan
dibawa ke alam kehidupan selanjutnya.
2. Coba dibiasakan
introspeksi diri dalam setiap mengerjakan sesuatu, pasti semua ada
kekurangan yang perlu diperbaiki. Itu
tandanya manusia tidak mempunyai kesempurnaan dalam setiap hal. Apabila dihubungkan dengan kemampuan manusia
dalam membuat sesuatu, rasanya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
semua ciptaan Allah Swt. Makanya perlu
koreksi diri dan terus memperbaiki kualitas potensi dengan selalu belajar juga
dari kemampuan orang lain lingkungan sekitar.
3. Diusahakan selalu menghargai keberadaan orang lain, jangan pernah meremehkan atau
merendahkan orang lain dalam segala hal, karena itu yang akan memancing
kesombongan dan merasa diri lebih dari yang lain. Perbedaan
kaya-miskin, pintar-bodoh, besar-kecil, rupawan-jelek, bukan berarti harus
merasa diri bangga dan diagung-agungkan.
Tapi harus disyukuri dan dipelihara sebagai amanat yang harus
dijaga.
4. Dalam semua pergaulan harus menjaga pembicaraan dan perilaku, seperti merasa diri paling bisa,
merasa diri punya ilmu kanuragan, sering menepuk dada, merasa paling berjasa,
merasa paling berhasil, menandakan bahwa dirinya paling hebat dan
sebagainya. Hal itu akan memberi kesan
kepada orang lain seorang yang besar kepala dan takabur. Sebenarnya itu pula cikal bakal dari yang
dikatakan sombong atau arogan.
5. Buatlah
roman mimik yang ramah, selalu menyapa orang lain ketika ketemu bilamana
perlu bersalaman, buat orang di sekitar merasa nyaman, berusaha antusias untuk
menjawab apabila ada orang lain yang bertanya apapun. Semua itu merupakan tata cara pergaulan yang
membuat semua orang merasa damai dan kekeluargaan. Tidak tertutup kemungkinan segala
perselisihan, bentrokan, bahkan jotos-jotosan antar sesama manusia akan bisa
diminimalisir dengan tata krama seperti itu.
Apabila semua orang mau melakukan seperti yang dijabarkan di atas,
maka insya Allah akan terdapat keselarasan dari segala tingkatan pergaulan di
masyarakat. Karena sifat dan sikap sombong
merupakan jiwa manusia yang tidak disukai oleh Allah Swt dan juga oleh manusia
lainnya. Marilah kita semua untuk
senantiasa bijaksana dan selalu rendah hati terhadap sesama manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar