Pada bagian lalu (bagian 1) bahwasanya sifat
malas diakibatkan kebiasaan yang terus menerus secara berulang dan berpengaruh pada pikiran hingga menganggap remeh sesuatu pekerjaan tertentu.
Bahkan yang sudah punya rencana matangpun bisa kacau dengan datangnya malas
yang sangat mengganggu. Berikut ini saya
mencoba memberi tips untuk mengusir rasa malas buat anda mudah-mudahan
cocok dan bisa diikuti:
1. Tanamkan
hati yang tulus dan ikhlas
Dalam aspek
bekerja memang suka ada unsur yang membuat tidak mau mengerjakan sesuatu,
disebabkan ada suatu hal yang tidak suka.
Misalnya boss anda menyuruh membuat suatu laporan tentang perkembangan perusahaan. Boss
sama sekali tidak mengerti kesulitan apa yang terjadi di lapangan, meskipun
sudah dikasih tahu tapi tetap tidak mau tahu, inginnnya pekerjaan itu beres dan
dapat dipertanggungjawabkan. Itu akan
membuat kita tidak suka dan malas mengerjakannya yang akhirnya kerja sambil
dongkol dan tidak konsentrasi. Nah
ubahlah perasaan itu dengan berusaha
ikhlas, niatkan bahwa mengerjakan itu adalah untuk mencari nafkah keluarga,
yakinkan bahwa bekerja dengan penuh keikhlasan adalah amal ibadah, jadi
disamping mendapatkan gaji, juga mendapatkan pahla dari Allah Swt, amiin.
2.
Paksakan
untuk memulai bekerja
Ketika mau
memulai sesuatu pekerjaan ada rasa enggan dan tidak mau mengerjakan, itu biasanya
karena ada hal lain yang lebih mengasyikan daripada mengerjakan pekerjaan yang
dihadapi. Dengan asumsi pekerjaan itu
bisa dikerjakan kemudian, tapi ternyata jadi terbengkalai dan sama sekali tidak
dikerjakan. Atau terlalu lama
berleha-leha yang pada akhirnya menganggap pekerjaan itu jadi tidak penting
sehingga dipandang sebelah mata. Untuk
menyiasatinya, ketika ingat pekerjaan
itu teguhkanlah di hati paksakan untuk langsung segera memulai pekerjaan itu
dan tidak dinantikan lagi. Biasanya
kalau sudah memulai, tidak ada hal yang terasa sulit mengerjakannya berarti
semua hanya godaan yang sangat kuat dalam pikiran. Untuk selanjutnya yakinkan di hati bahwa
pekerjaan itu akan selesai.
3.
Jangan
menunda-nunda waktu
Biasanya
enggan memulai pekerjaan karena ada hal yang mengganjal perasaan atau menunggu
sesuatu yang sedang dijalani, misalnya sedang asyik nonton televise tanggung
sampai selesai acara yang akhirnya jadi terlupakan dan tidak jadi
dikerjakan. Atau merasa bahwa tenggang
waktu pekerjaan itu masih lama sehingga di dalam benak merasa bahwa itu masih
bisa ditunda. Itu memang hal yang sepele
tapi kalau kejadian itu terus-terusan berulang maka akan jadi kebiasaan dan
sulit dihilangkan. Hal yang begini bisa
dikatakan menyepelekan situasi karena begitu berharganya waktu, padahal pekerjaan itu lebih penting dari nonton
televise. Dan bahkan pekerjaan itu baru
akan dikerjakan ketika waktunya sudah mepet, akhirnya dikebut dan tanpa
dikontrol lebih teliti sehingga banyak hal yang perlu diperbaiki lagi. Sebaiknya ketika sudah ada rencana untuk pekerjaan itu, langsung saja dimulai
tidak usah menunggu-nunggu waktu lebih lama lagi. Usir pikiran untuk menunda-nunda, sehingga
lamanya waktu pekerjaan lebih luang dan kalau ada kesalahan masih ada
kelonggaran untuk memperbaikinya.
4.
Mulailah
dengan hal yang paling mudah
Apabila apa
yang mau dikerjakan itu dikira sukar, maka harus dibuat skala prioritas untuk
memulai pekerjaan itu. Maksudnya biar
tertib dan teratur serta membantu mempercepat penyelesaiannya. Biasanya kalau rencana pekerjaan itu banyak
dan agak sulit maka kadangkala enggan memulainya sehingga waktu menjadi
terbuang. Padahal sebenarnya itu hanya
terbawa perasaan saja, banyak dan sulit itu relatif tergantung bagaimana mau
memulainya. Kalau telaten dan dengan
hati lapang maka pekerjaan itu akan terasa ringan dan menyenangkan. Caranya dahulukan
dulu pekerjaan yang dirasa relatif mudah dan bisa cepat dikerjakan, kemudian setelah
selesai secara beruntun kerjakan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang lebih sukar
supaya tingkatan pengerjaannya meningkat dari yang kecil ke yang lebih
besar. Ini tujuannya untuk mudah
mengoreksi apabila ada kesalahan, karena yang lebih dahulu dikerjakan lebih
mudah dan sedikit.
5.
Berusahalah
untuk tidak menyerahkan pekerjaan kepada orang lain
Ketika
pekerjaan sudah mentok dan tidak bisa dikerjakan lagi maka semuanya pasti akan
dibiarkan begitu saja atau menyuruh orang lain untuk mengerjakannya. Ada baiknya sebelum menyerahkan kepada orang
lain harusnya dipikirkan lagi, apabila pekerjaan itu sifatnya bukan pribadi atau ada hal
yang rahasia, boleh-boleh saja tapi kalau menyangkut pekerjaan di kantor, dan berhubungan dengan diri
pribadi maka janganlah coba-coba untuk menyuruh orang lain yang mengerjakannya. Kalau cuma disuruh membantu sedikit-sedikit
dan bukan hal yang utama tidak masalah.
Dan juga hal ini akan membiasakan diri kita untuk tidak malas, sehingga mau berusaha
untuk terus mencoba dan mencoba lagi sampai bisa, maka hasilnya akan
melegakan dan membanggakan.
Nah bagi anda yang suka kedatangan sifat malas silakan coba tips di
atas semoga bisa dan berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar